B29 Negeri Di Atas Awan

B29 merupakan salah satu destinasi wisata di kabupaten lumajang yang menawarkan sensasi liburan di atas awan.

Pura Mandara Giri Semeru Agung

Pura Mandara Giri Semeru Agung merupakan pura terbesar di Asia Tenggara yang berada di Desa Senduro Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang.

puncak semeru

Puncak semeru merupakan puncak tertinggi di pulau jawa.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 22 Mei 2018

Hemat Biaya dan Hemat Waktu, Lumajang - Malang lewat Ranupani.

Dari Lumajang ke Malang bisa ditempuh dalam waktu 2,5 jam, dengan jarak 93 km, jika lewat Lumajang - Ranupani - Malang. Dibanding lewat Probolinggo, dari Lumajang ke Malang sejauh 131 km, ditempuh dalam waktu 4 jam. Dan bila lewat Pronojiwo - Dampit, sejauh 119 km, juga ditempuh sekitar 4 jam. Namun jika lewat Ranupani, Lumajang - Malang bisa ditempuh dalam waktu lebih cepat dan dalam jarak yang lebih pendek.

Banyak orang yang belum tahu, kalau jalan ke Ranupani tahun ini sudah bagus. Desa Ranupani jalannya juga sudah dibangun. Kondisi jalan sudah tidak rusak dan sesulit seperti sebelum-sebelumnya.
Memang jalur ini belum termasuk jalur yang dihasilkan atau ditampilkan dari pencarian di google maps. Tetapi tidak sulit untuk lewat jalur ini, karena memang hanya satu jalan.

Jalur ini terkesan menakutkan. Karena hampir 30 km berupa hutan lindung yang masih perawan, sepi dan sunyi. Kondisi medan yang relatif ekstrim. Tikungan tajam. Tanjakan dan turunan yang relatif curam. Jalan yang relatif sempit, kalau papasan roda empat, harus pelan dan berhati-hati. Butuh tekad yang lebih besar untuk melintasi jalur ini.

Tetapi tantangan tersebut akan hilang, terbayar oleh keindahan dan kesejukan alam yang begitu menawan. Keindahan lembah,  padang rumput, puncak Semeru yang begitu dekat, lautan pasir dan hutan yang sangat asri serta ladang sayur di Ranupani.
"Lewat Ranupani sangat menyenangkan. Cepat. Dekat. Dan indah. Tapi gak enaknya kalau pas hujan, atau ban bocor" kata Fajar, mahasiswa UM asal Senduro.
Sehingga kalau akan lewat Ranupani, harus dipastikan persiapan jas hujan, kondisi rem, ban dan bbm kendaraan dalam kondisi baik.


#Agung Wahyuono

Senin, 21 Mei 2018

KOLESEM; Kopi Lereng Semeru

 
       Semakin banyaknya penikmat kopi asli Lumajang dari berbagai kalangan, mendorong Rendy Prima, seorang warga Kandangtepus Kecamatan Senduro berinisiatif untuk mengelola kopi asli Senduro yang di beri nama Senduro Caffee.
       Senduro Caffee memiliki kepekatan dan kekentalan yg istimewa.
Ada tiga jenis kopi yang di proses Senduro Caffee antara lain Arabika, Robusta dan Excelsa (nangka). Penjualan terbanyak adalah jenis Robusta, bisa sampai satu ton bubuk kopi perbulannya.
       Usaha yang didirikan sejak Juli 2017 ini sudah dikenal di wilayah Jawa Timur bahkan di luar Jatim.
Banyak warung kopi yang membeli bubuk kopi dari Senduro Caffee ini.
Pengiriman terbanyak ke wilayah Lumajang, Jember, Surabaya dan Malang.

Endang R                     

Minggu, 20 Mei 2018

VERIFIKASI PENDIDIKAN PROGRAM PKH




Kamis (17/05/2018) jam 08.00wib,
verifikasi pendidikan kegiatan pendamping pkh untuk mengecek kehadiran siswa siswi peserta PKH di smp wahidiyah senduro. sebagai bentuk dalam kegiatan pendamping pkh kecamatan senduro, kegiatan tersebut dilaksanakan setiap tiga bulan sekali di seluruh fasilitas pendidikan yang ada di wilayah      
 kecamatan senduro.





#Adri Ima Suryani

Rabu, 16 Mei 2018

KARPET UNGU DI ORO-ORO OMBO





Hamparan Lavender..???
        Bagi pecinta gunung/wisata alam sudah tak asing lagi dengan yang namanya Ranu kumbolo, Oro-oro Ombo, dan Kalimati.
Keindahan tempat ini sudah tidak diragukan lagi, makanya gunung semeru dijadikan destinasifavorit para pendaki, saya hanya ingin menceritakan tentang oro-oro ombo.
       Jadi oro-oro ombo itu adalah padang savana yang sangat luasdan isinya adalah bunga-bunga berwarna ungu setinggi orang dewasa, dan banyak orang mengira bunga tersebut adalah bunga Lavender, hamparan bunga ini menampilkan lanskip cantik, dan kita akan menjumpainya setelah kita melewati Tanjakan Cinta.
       Menurut masyarakat Ranupani bunga tersebut dikira bunga Lavender, tapi setelah saya bertanya ke petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang berada di Desa Ranupani ternyata itu adalah bunga Verbena Brasiliensis.
       Ada dua trek, lewat atas dan bawah, kalau mau lewat di antara bunga Verbena itu, sudah tentu kita harus lewat jalur yang bawah.
Kita boleh memetik bunga Verbena ini yang sangat mirip sekali dengan bunga lavender, karena menurut salah satu petugas TNBTS bunga ini dapat mengancam ekologis yang ada di oro-oro ombo, sebab tanaman ini bersifat invasif, artinya Verbena Brasiliensis ini berpeluang untuk menguasai habitat sekitar, sehingga dapat menghancurkan spesies tanaman yang ada di wilayah TNBTS.
       Oro-oro Ombo punya keindahan berbeda di setiap musim, beruntung kami datang diwaktu yang tepat, perjalanan mendaki memang penuh dengan kejutan, awal kami melakukan perjalanan melewati bukit yang berkelok-kelok.
Ranu kumbolo adalah kejutan yang pertama, Danau yang berada di ketinggian 2.400 mdpl. Tapi tak lama kemudian kabutpun hilang dan Ranu kumbolo memamerkan keindahannya, kami tiba disana tepat jam 12.30 wib. Pas jam makan siang, swhingga kamipun membuka bekal dan makan siang serambi menikmati keindaha Danau Ranu Kumbolo.
Selanjutnya Tanjakan Cinta membuat kami membuat kami menarik nafas panjang, mitosnya di tanjakan cinta, kala kita berjalan terus tanpa menoleh ke belakang sambil memikirkan seseorang, maka orang yang kita fikirkan itu akan menjadi jodoh kita (itu mitosnya) percaya tidak percaya, namanya juga mitos. Tapi memang Tanjakan Cinta itu cukup ekstrem dan melelahkan.
        Setelah melewati Tanjakan Cinta barulah kita sampai ke Oro-oro Ombo yang sedang cantik-cantiknya, benar saja tak lama kami berjalan Oro-oro Ombo menghampar indah, jauh lebih indah dibanding yang yang saya dengar dan yang saya lihat di foto. Oro-oro Ombo sedang "ungu" bunga yang seperti Lavender ini sedang bermekaran betapa cantiknya.
Kalau ingin melihat keindahan bunga Lavender ini maka datangilah pada awal tahun pas musim penghijauan anda akan dimanjakan oleh indahnya "karpet ungu" Oro-oro Ombo.




#Nur Faizah